Hello fellas, sahabat-sahabatku yang luar biasa super. Gimana kabarnya nih? Semoga baik-baik saja ya. Pernah gak sih kalian terbesit untuk liburan di salah satu kota yang pernah menjadi kota ternyaman se-dunia yang ternyata letaknya tidak jauh dari kalian? Yap masih di Indonesia kok, tepatnya di Balikpapan di kotaku yang tercinta. Balikpapan yang terletak tepat di Kalimantan Timur ini mempunyai beribu-ribu sejarah peradaban sejak terbentuknya 121 tahun silam loh. Bahkan di umurnya yang sekarang telah menginjak 121 tahun, Balikpapan begitu jaya dan dikarenakan hal ini banyak pendatang atau imigran dari kota lain yang mengadukan nasibnya di kota minyak ini. Kota ini memang begitu kaya akan minyak, namun harga minyak di Balikpapan tidaklah murah, kok bisa? Jika dibandingkan dengan harga bbm di seluruh pulau Jawa dengan yang ada di Balikpapan, maka harga bbm di Balikpapan terlampau tinggi dibandingkan dengan harga bbm di seluruh pulau Jawa. Inilah mengapa Balikpapan terkenal sebagai kota dengan biaya hidup termahal se-Indonesia, mulai dari makanan, harga alat elektronik, buku, bbm, dan masih banyak yang lainnya.
Balikpapan memiliki luas 503,30 Km2 dan Balikpapan di kelilingi oleh lautan, inilah sebabnya Balikpapan memiliki banyak pantai yang letaknya beriringan.
*Bisa dilihat dari gambar diatas ini bagaimana Balikpapan dikelilingi oleh lautan, mungkin karena letaknya yang berada di sisi pulau Kalimantan Timur. |
Balikpapan sangat didominasi oleh perbukitan sebanyak 85%. Balikpapan sendiri tidak ada gunung namun uniknya nama jalan di Balikpapan banyak yang diberi nama gunung seperti gunung sari, gunung malang, gunung guntur, gunung tembak dan masih banyak yang lainnya, lucu gak sobat hehe dijamin sobat bingung ketika liat gunung-gunung di sana ternyata hanyalah bukit.
Udara di Balikpapan sangat panas dan tidak menutupi kemungkinan membuat kulit menjadi hitam. Namun udara di Balikpapan masih bersih bila dibandingkan dengan Surabaya dan Jakarta.
Balikpapan juga memiliki banyak etnis-etnis atau suku yang bermukim di tanah Balikpapan ini. Diantaranya ada sebanyak tiga suku yang saling mendominasi yaitu suku Banjar, suku Jawa, dan suku Bugis. Balikpapan sendiri memiliki suku asli yaitu suku Balik yang sampai saat ini sangat jarang keberadaannya di Balikpapan dikarenakan Balikpapan kebanyakan dari suku-suku pendatang yang mendominasi tersebut, dan suku Balik sangat susah untuk ditemukan bahkan seumur hidup saya, saya pun tak pernah bertemu dengan suku asli Balikpapan ini, jangan heran ya sob hehe.
Balikpapan juga punya banyak segudang prestasi. Balikpapan pernah mengharumkan nama Indonesia dalam ajang penghargaan internasional yang diadakan oleh ASEAN Environtmentally Suistanable Cities (ESC) Award, yang pada saat itu berhasil menyabet tiga kategori sekaligus yaitu menang sebagai Clean Land, Clean Water, dan Clean Air. Untuk memenangkan pernghargaan ini tidaklah mudah dan butuh ekstra tenaga dari Pemerintah Kota Balikpapan dan Masyarakat Balikpapan. Tentunya hal ini sangat membanggakan untuk Indonesia dan terlebih untuk seluruh penghuni Balikpapan yang telah berpartisipasi dalam terwujudnya menjadi kota yang nyaman untuk dihuni. Prestasi-prestasi lainnya juga tidak kalah penting, yaitu Balikpapan sebagai kota yang telah banyak memenangkan penghargaan Adipura Kencana dan juga pada tahun 2015 tepatnya bulan April, Balikpapan menjadi kota yang paling dicintai di Dunia (The World’s Most Loveable City) oleh World Wildfire Fund (WWF). Dan pada tahun yang sama pula, Balikpapan juga menjadi kota yang paling nyaman dan layak huni di Indonesia berdasarkan survei Indonesian Most Liveable City Index versi Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), prestasi yang luar biasa dari Balikpapan ya sob.
Tentunya tidak akan habisnya jika saya membahas Balikpapan secara keseluruhan sob, untuk itu saya langsung saja kembali ke topik pembahasan yaitu berhubung dengan judulnya sob, sejarah terjadinya pembuatan monumen perjuangan masyarakat yang ada di Balikpapan nih.
Monumen Perjuangan Rakyat Kota Balikpapan terletak di jalan Jenderal Sudirman tepatnya di Klandasar Ilir dan di tengah kota, sangat strategis untuk yang hendak berwisata di akhir pekan. Monumen ini sendiri ialah aset serta ikon kota Balikpapan yang awalnya didirikan sebagai tempat untuk mengenang dua sejarah yang terjadi pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pertama ialah ketika rakyat Balikpapan berusaha menghalangi kedatangan pasukan Belanda yang mencoba masuk dari pantai Klandasan Ilir. Pada peristiwa ini menyebabkan banyaknya korban gugur berjatuhan dari masing-masing pihak dan membuat daerah sekitar monumen yang penuh oleh jenazah dikarenakan pertempuran yang terjadi. Kedua ialah terjadinya peristiwa pembantaian besar-besaran oleh tentara Jepang terhadap serdadu Belanda untuk memperebutkan sumur Mathilda. Pada saat itu Belanda kalah telak dan sumur Mathilda dikuasai oleh tentara Jepang.
Setelah tentara Jepang lengah dan Belanda pergi dari Balikpapan. Sumur Mathilda direbut kembali oleh rakyat Balikpapan. Dari kedua peristiwa ini maka dibangunlah sebuah monumen perjuangan rakyat dengan patung berbentuk seorang tentara Indonesia bersama dua rakyat Balikpapan mendirikan bendera merah putih yang melambangkan perjuangan rakyat Balikpapan pada saat itu.
Untuk struktur dari monumen ini sendiri bangunan ini memiliki ruang diorama yang dibuka untuk umum dan panggung terbuka untuk seni-budaya atau pentas kreativitas remaja. Bangunannya sangat unik, ada empat buah tangga dari masing-masing sisi seperti barat, timur, selatan, utara yang terhubung langsung ke bangunan monumennya, yaitu patung berbentuk tiga orang yang sedang mendirikan bendera merah putih.
Pada sisi bangunan sekitar monumen terdapat taman-taman yang dapat digunakan oleh keluarga-keluarga ataupun komunitas-komunitas yang hendak melakukan gathering atau berkumpul bisa dilakukan di sekitar monumen. Mereka menyebut taman ini taman monpera (singkatan dari monumen perjuangan rakyat).
Bisa dilihat pada gambar disamping. Nama dari taman disekitar monumen diberi nama taman monpera oleh dinas pemerintah kota Balikpapan sendiri. Banyak wisatawan-wisatawan lokal berkunjung ke taman ini hanya untuk berkumpul, menikmati udara segar dan tak sedikit juga yang hanya ingin melihat deru ombak yang berada tepat dibelakang bangunan monpera ini.
Gambar disamping kanan ini ialah penampakan dari pantai yang berada tepat dibelakang monumen. Terlihat sangat bersih sekali. Itulah yang sangat melekat bagi Balikpapan yang sangat menjaga pentingnya akan kebersihan.
Peresmian awal Monpera sendiri dilakukan pada tanggal 19 Nopember 1983 oleh Gubernur KDH TK I Kalimantan Timur, yaitu Bapak H. Soewandi. Namun pada tahun 1994, Monpera di renovasi dan dilakukan peresmian kembali oleh Panglima ABRI, Faisal Tanjung pada tanggal 16 Nopember 1995.
Monumen Perjuangan Rakyat ini dibangun berdasarkan untuk memperingati peristiwa yang terjadi tetapi sangat disayankan karena dari warga Balikpapan sendiri tidak mengetahui sejarah dari monumen ini. Kebanyakan dari mereka hanya sekedar untuk sekedar rekreasi dan menghabiskan akhir pekannya dengan keluarga dan kerabat. Padahal jika kita melihat kedalam seluk beluk sejarah, monumen ini sangatlah penting untuk mengingatkan perjuangan berat yang terjadi di kota Balikpapan saat zaman penjajahan. Terlebih lagi ketika bulan 9 kemarin patung yang ada di monumen ini rubuh dan ini sangat disayangkan karena unsur sejarahnya akan benar-benar hilang.
Keterangan gambar: atas ialah foto sebelum patung rubuh, dan bawah ialah keadaan Monpera sekarang dengan patung yang tidak bersarang ditempat yang seharusnya. |
Gimana sob, tertarik gak untuk liburan di Balikpapan? Dijamin asyik kok. Karena Balikpapan penuh damai dijamin betah banget kalian ketika di Balikpapan. Saya kira itu saja yang saya akan informasikan ke kalian, jika sobat ada yang tak berkenan, saya tunggu kritikan membangunnya. Salam luar biasa super sobat.